BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Tokoh Teori Perkembangan Karier
Ada
enam pandangan tentang perkembangan karier dan pilihan karier, yang semua
bergerak dalam lingkup ilmu psikologi terapan yang dinamakan psikologi karier
atau psikologi jabatan. Keenam pandangan itu mempunyai relevansi terhadap
pendidikan karier dan bimbingan karier di sekolah, meskipun tidak semuanya
dalam gradasi yang sama. Namun, semua pandangan mempunyai lingkup yang terbatas
dan tidak ada yang sempurna. Keenam
pandangan tersebut juga memiliki tokoh yang berbeda-beda seperti Anne Roe,
Ginzberg, Donald Super, Jhon Holland, dan lain-lain. Pada makalah ini yang akan
dibahas secara mendetail adalah Donald E Super.
Donald
super lahir pada 10 Juli 1910 di Honolulu , Hawai. Beliau mulai tertarik dalam dunia karier
ketika mengamati ayahnya melakukan latihan personal. Hal ini membuat super
lebih peka terhadap pentingnya kerja dikehidupan masyarakat. Kemudian Super memutuskan untuk mengabdikan
hidupnya untuk membantu orang menemukan perkerjaan yang sesuai. Kemudian memutuskan
untuk mendaftarkan diri di program doktor dalam bimbingan kejuruan dan
psikologi di Universitas Columbia. Kemudian dia memberikan pandangan mengenai
perkembangan karier seseorang yang dikenal dengan teori perkembangan karier
Donald E Super.
2.2 Teori Perkembangan Karier Donald E
Super
2.2.1 Pandangan Donald Super
Donald E. Super
merencanakan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup
sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai suatu proses
yang menyangkut banyak faktor. Faktor-faktor itu untuk sebagian terdapat pada
individu sendiri dan untuk sebagian terdapat dalam lingkungan hidupnya, yang
semuanya berinterakasi satu sama lain dan bersama-sama membentuk proses
perkembangan karier seseorang. Pilihan jabatan merupakan suatu perpaduan dari
kemampuan intelektual dan faktor-faktor di luar individu, seperti taraf kehidupan
sosial ekonomi keluarga, tuntutan-tuntutan lingkungan kebudayaan, dan
kesempatan-kesempatan yang tersedia. Namun, titik beratnya terletak pada
faktor-faktor pada individu sendiri.
Donald
E. Super menaruh perhatian pada psikologi diferensial sebagai cabang ilmu
psikologi yang mempelajari perbedaan-perbedaan antara individu-individu, antara
lain dengan menggunakan alat-alat tes untuk memperoleh data tentang berbagai
ciri-ciri kepribadian yang mempunyai kaitan dengan memangku suatu jabatan,
seperti kemampuan intelektual, bakat khusus, minat, dan sifat-sifat
kepribadian. Dalam hal ini Donald E. Super mengakui sumbangan positif dari
teori Trait dan Factor, yang untuk sebagian bergerak dalam psikologi
diferensial (differential psychology). Data hasil testing psikologi
(meansurement, assessment) memungkinkan untuk memperoleh gambaran agak objektif
tentang seseorang dalam perbandingan dengan orang lain (appraisal, evaluation).
Unsur
yang mendasar dalam pandangan Super adalah konsep diri atau gambaran diri sehubungan
dengan pekerjaan yang khas dilakukan dan jabatan yang akan dipangku (vokasional
self-concept), yang merupakan sebagian dari keseluruhan gambaran tentang diri
sendiri. Data hasil penelitian memberikan indikasi yang kuat bahwa gambaran
diri yang vokasional berkembang selama pertumbuhan fisik dan orang-orang yang
memegang jabatan tertentu, melalui identifikasi dengan orang-orang dewasa yang
sudah bekerja, melalui pengalaman-pengalaman hidup, dan melalui pengaruh yang
diterima dari lingkungan hidup. Dengan menyadari kesamaan dan perbedaan di
antara diri sendiri dan orang-orang lain, akhirnya terbentuk suatu gambaran
diri yang vokasional. Gambaran ini menumbuhkan dorongan internal yang
mengarahkan seseorang ke suatu bidang jabatan yang memungkinkan untuk mencapai
sukses dan merasa puas (vocational satisfication). Dengan demikian, seseorang
mewujudkan gambaran diri dalam suatu bidang jabatan yang paling memungkinkan
untuk mengekspresiskan diri sendiri. Misalnya, seorang muda yang memandang
dirinya sebagai orang yang berkempuan tinggi, berjiwa mengabdi dan rela
mengorbankan dirinya serta dibesarkan dalam keluarga yang telah mencetak
beberapa dokter dan memperoleh kesan-kesan positif tentang perkembangan seorang
dokter, akhirnya membenruk gambaran diri yang membayangkan dirinya sendiri
sebagai seorang dokter, akhirnya membentuk gambaran diri yang mengembangkan
dirinya sendiri sebagai dokter yang ulung dan tulen
Teori
Super dinyatakan dalam bentuk proposisi. Pada mulanya, tahun 1953, Super
menghasilkan sepuluh (10) proposisi. Kemudian tahun 1957, bersama Bachrach
dikembangkan menjadi dua belas (12) dan tahun 1990 dikembangkan lagi menjadi
empat belas proposisi yaitu:
1.
Setiap
orang memiliki perbedaan individual dalam kemampuan, kepribadian, kebutuhan,
nilai, minat, sifat, dan konsep diri. Berbagai karakteristik pribadi sangat
bervariasi dalam setiap individu di antara individu. Walaupun kebanyakan dari
kita kurang lebih seperti orang lain dalam banyak sifat, keunikan setiap orang
jelas dalam kombinasi kekuatan dan kelemahan individual.
2.
Berdasarkan
karakteristik tersebut, setiap individu masing-masing memiliki kecakapan untuk
sejumlah pekerjaan. Berbagai kemampuan, karakteristik kepribadian, dan
sifat-sifat lainnya begitu luas sehingga setiap orang mempunyai kemungkinan
untuk berhasil dalam dalam banyak bidang pekerjaan. Penelitian di bidang
rehabilitasi telah menunjukkan meskipun individu penyandang cacat terdapat
sejumlah pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan. Untuk
orang tanpa gangguan fisik atau emosional yang serius, terbentang luas
kemungkinan untuk berhasil dalam berbagai jenis pekerjaan.
3.
Setiap
pekerjaan membutuhkan pola karakteristik kemampuan dan kepribadian yang cukup
luas sehingga bagi setiap orang tersedia beragam pekerjaan dan setiap pekerjaan
terbuka bagi bermacam-macam orang. Untuk setiap kemampuan atau sifat yang
diperlukan dalam kinerja suatu pekerjaan tertentu, orang mungkin berharap untuk
menemukan kuantitas modal yang paling sesuai dengan sifat pekerjaan.
4.
Pilihan
vokasional dan kompetensi, situasi-situasi di mana orang hidup dan bekerja,
serta konsep diri akan mengalami perubahan karena waktu dan pengalaman, karena
itu membuat pilihan pekerjaan dan penyesuaiannya merupakan suatu proses yang kontinyu.
Seseorang melatih kecakapan-kecakapan tertentu yang dimilikinya atau
mengembangkan ke tingkat yang lebih tinggi memerlukan penyaluran dalam
pekerjaan yang dapat memberikan kesempatan untuk mempergunakan kecakapannya
yang telah berkembang.
5.
Proses
perkembangan itu dapat kita simpulkan dalam serangkaian tahap-tahap
perkembangan kehidupan manusia, yaitu pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan,
pemeliharaan, dan kemunduran, dan dibagi lagi menjadi: (a) fantasi , fase
tentatif, dan realistis dari tahap eksplorasi dan (b) fase uji coba (trial) dan fase stabil (stable) dari tahap
pembentukan.
6.
Pola
karier seseorang ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi orangtua, kemampuan
mental, pendidikan, keterampilan, karakteristik kepribadian (kebutuhan, nilai,
kepentingan , sifat, dan konsep diri), dan kematangan karier serta kesempatan
yang terbuka bagi dirinya.
7.
Perkembangan
orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu dengan bantuan untuk pematangan
kemampuan dan minat dan dengan bantuan untuk melakukan uji realitas (reality-testing) serta untuk mengembangkan konsep diri
(self-concept).
Individu dapat dibantu untuk bergerak ke arah pilihan pekerjaan yang memuaskan dalam dua cara: (a) dengan membantu seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan minatnya; (b) dengan membantu seseorang untuk memperoleh pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga dapat membuat pilihan yang memuaskan.
Individu dapat dibantu untuk bergerak ke arah pilihan pekerjaan yang memuaskan dalam dua cara: (a) dengan membantu seseorang untuk mengembangkan kemampuan dan minatnya; (b) dengan membantu seseorang untuk memperoleh pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga dapat membuat pilihan yang memuaskan.
8.
Proses
perkembangan karier pada dasarnya adalah pengembangan dan implementasi konsep
diri. Konsep diri adalah perpaduan antara kemampuan dasar yang diwariskan,
kesempatan untuk memainkan berbagai peranan dirinya, dan evaluasi atau
penilaian orang lain terhadap usaha memainkan peranan tersebut. Selama masa
pendidikan, sebelum seseorang benar-benar memasuki dunia kerja, seseorang sudah
membayangkan jabatan atau peranan yang kelak akan dilakukan dan ini merupakan
bagian daripada perkembangan konsep dirinya.
9.
Proses
kompromi antara faktor individu dan sosial, antara konsep diri dan realitas,
adalah permainan peranan dalam berbagai latar dan keadaan (pribadi, kelompok,
pergaulan, hubungan kerja). Karena dunia kerja sedemikian kompleks sifatnya dan
persyaratan masuk demikian sukarnya, maka kecil kemungkinannya untuk mencoba
benar-benar berpartisipasi dalam situasi pekerjaan yang nyata/realistis. Ini
menuntut perlunya pencocokan konsep diri dan tuntutan terhadap pekerjaan yang
tawarkan dalam situasi yang pada dasarnya abstrak.
10. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup
tergantung pada sejauh mana individu dapat menyalurkan kemampuan, nilai, minat,
karakter kepribadian, dan konsep dirinya. Selain itu, bergantung usaha pada
jenis pekerjaan, situasi kerja, dan cara hidup di mana individu bisa memainkan
jenis peran pertumbuhan, dan eksplorasi pengalaman. Individu yang menemukan
kenikmatan dan kepuasan melakukannya karena posisi yang dimiliki memungkinkan
orang memainkan peranan yang dinilai cocok dan patut.
11. Kesuksesan dalam menghadapi tuntutan
lingkungan dalam setiap tahap kehidupan karir diberikan tergantung pada
kesiapan individu untuk mengatasi tuntutan tersebut.
Super mengidentifikasi kematangan karir sebagai kelompok karakteristik fisik, psikologis, dan sosial yang merupakan kesiapan individu dan kemampuan untuk menghadapi dan menangani masalah perkembangan dan tantangan.
Super mengidentifikasi kematangan karir sebagai kelompok karakteristik fisik, psikologis, dan sosial yang merupakan kesiapan individu dan kemampuan untuk menghadapi dan menangani masalah perkembangan dan tantangan.
12. Kematangan karier adalah konstruksi
hipotetis. Penelitian awal Super (Studi Pola Karier) membahas konsep diri yang
terkait dengan karier atau masalah perkembangan vokasional. Super dan rekan
kerja mencari cara untuk mendefinisikan dan menilai konsep ini. Dari upaya ini
muncul Inventori Perkembangan Karier Super.
13. Tingkat kepuasan yang diperoleh dari
pekerjaan itu selaras dengan penerapan konsep diri. Hubungan situasi kerja
dengan peran individu harus dianggap dalam arti luas. Profesi dan posisi
manajerial yang lebih tinggi mungkin memberikan peluang terbesar, seperti yang
dilihat oleh kebanyakan orang, untuk kepuasan intrinsik yang berasal dari
pekerjaan itu sendiri. Tapi banyak individu mendapatkan kepuasan besar dari
pekerjaan yang kelihatannya membosankan dan monoton. Hal ini memberikan kesempatan
untuk menjadi jenis orang yang diinginkan, melakukan hal-hal yang ingin
dilakukan, dan menganggap diri seperti yang dipikirkan .
14. Bekerja dan pekerjaan merupakan
titik pusat organisasi kepribadian bagi kebanyakan orang, sedangkan bagi
segolongan orang lagi yang menjadi titik pusat adalah hal lain, misalnya
pengisian waktu luang dan kerumahtanggaan. Pada dasarnya, proposisi ini
mengatakan bahwa kebanyakan orang dewasa adalah cerminan dari pekerjaan dan
peran utama yang dilakukan.
untuk mendapatkan file lebih lengkap dapat di download disini
0 komentar:
Posting Komentar
TULISKAN KOMENTAR DENGAN BAHASA YANG SOPAN :)