Blogger Widgets

Langkah - Langkah Diagnosis Kesulitan Belajar

2.3      Langkah-Langkah Diagnosis Kesulitan Belajar
Menurut Etty Kartikawati dan Willem Lusikooy (1993/1994), langkah-langkah diagnostik terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:
2.4.1  Identifikasi kasus
2.3.1.1 Tujuannya
Untuk mencari dan menemukan di antara siswa-siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang serius dan yang memerlukan bantuan.

2.3.1.2 Tekniknya
Dengan memanfaatkna catatan atau rekaman tentang hal ikhwal yang menyangkut kegiatan belajarnya untuk dianalisis.
2.3.1.3 Prosedur
Mengumpulkan nilai-nilai dar seluruh bidang studi dalam satu kelas untuk:
1) Dihitung bagaimana rata-rata bagi setiap guru.
2) Kemudian dihitung nilai rata-rata seluruh siswa di kelas itu.
3) Lalu buat grafik untuk mengetahui posisi siswa dalam kelas berdasarkan nilai rata-rata itu.
4) Setelah itu, dapatlah diketahui bahwa ada siswa yang nilai rata-ratanya berada di bawah rata-rata umum kelas, ditandai sebagai siswa yang berprestasi rendah dan ia tentu mengalami kesulitan belajar.
5)Pada akhirnya ditetapkan siswa-siswa yang paling banyak mengalami kesulitan belajar adalah mereka yang mengalami nilai rata-ratanya di bawah rata-rata nilai umum kelas, misalkan nilai-nilai yang paling rendah adalah bidang studi Bahasa Indonesia dan Matematika.

2.4.2 Melakukan diagnosis
2.3.2.1 Tujuan
Mengetahui secara tepat lokasi kesulitan belajar tersebut dalam bidang studi apa saja. Juga untuk mengetahui secara pasti jenis kesulitan yang dialami serta menemukan latar belakang apakah yang menyebabkan timbulnya kesulitan.
2.3.2.2 Teknik
Melakukan analisis documenter, melakukan wawancara, melakukan observasi (pengamatan), melakukan tes dalam berbagai jenisnya, melakukan pengukuran dengan teknik sosiometri.
2.3.2.3 Prosedur
1) Menyusun rata-rata nilai dari nilai bidang studi.
2) Membuat grafik tentang kedudukan siswa yang mengalami kedulitan belajar dalam bidang studi tersebut.
3)Kemudian menetapkan tempat (lokasi) dalam bidang studi apa saja bagi siswa tersebut, mengalami kesulitan belajar, hal ini dapat pula dibantu oleh rapor dan hasil ulangan.
4)Kemudian menetapkan siswa mana yang mendapat prioritas pelayanan karena paling banyak menemui kesulitan belajar.
2.4.3 Menetapkan jenis dan macam kesulitan yang dihadapi siswa
            Hal ini dilakukan dengan cara :
1) Menganalisis hasil pekerjaan siswa dalam bidang studi tertentu yang diduga menimbulkan kesulitan kepadanya.
2) Guru bidang studi yang bersangkutan diwawancarai.
3) Siswa yang bersangkutan diwawancarai.
4) Melakukan tes (psikotest atau  diagnostic tes).
2.4.4  Berusaha mengungkapkan latar belakang kesulitan
Hal ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1)Menganalisis dokumen-dokumen tentang data siswa yang bersangkutan yang mencakup: indentitas pribadi, riwayat pendidikan, prestasi belajar, latar belakang kehidupan keluarga, bakat dan minatnya, kecerdasan, cita-citanya, pribadi serta lingkungannya (social dan kulturalnya), kesehataa, kegemaran (hobby).
2)Melakukan wawancara dengan siswa,orang tua siswa yang bersangkutan, dan seterusnya.
3)Melakukan pengukuran dimensi hubungan sosialnya dengan sosiometri.
4)Melakukan pengamatan (observasi) terhadap siswa yang bersangkutan pada waktu belajar.
2.4.5 Melakukan Prognosis
2.4.5.1 Tujuan
Untuk menetapkan macan dan teknik pemberian bantuan yang sesuai dengan corak kesulitan yang dihadapi siswa.
2.4.5.2 Prosedur
1) Bila siswa menemukan kesulitan disebabkan oleh latar belakang pribadi, maka hendaknya diberikan bantuan melalui konseling.
2) Bila disebabkan oleh gangguan mental, nervus, gangguan kesehatan jasmani dan sebagainya, maka hendaknya dilimpahkan kepada dokter ahli yang bersangkutan.
3) Bila berlatar belakang pada sikap social, maka perlu diberi bantuan dengan menggunakan bimbingan kelompok, karena dengan cara ini siswa akan dilatih kembali untuk bersikap social yang memungkinkan ia dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan, juga dengan memberikan tugas kegiatan tertentu yang membawanya kea rah hidup saling membantu, maka siswa yang bersangkutan akan terpupuk rasa sosialnya.

2.4.6 Melakukan Langkah Pemberian Bantuan
2.4.6.1 Tujuan
Untuk memberikan bantuan kepada siswa yang bersangkutan agar mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami dengan kemampuan sendiri sehingga dapat mencapai hasil yang optimal serta dapat bersikap menyesuaikan diri yang sehat.
2.4.6.2 Teknik
Memilih salah satu teknik pemberian bantuan yang telah dipilih yang meliputi:
1) Remedial Teaching : memberikan pelajaran tambahan berupa kursus-kursus (private less) dan cara lain tentang bidang studi yang lemah, dengan tujuan agar kelemahan tersebut bagi siswa yang bersangkutan dapat ditingkatkan kemajuannya (disembuhkan).
2)Memberi konseling kepada siswa yang bersangkutan tentang hal-hal yang menghambat kemajuan belajarnya,
3)Melakukan bimbingan kelompok terhadap siswa yang dihambat oleh sikap sosialnya yang kurang dapat menyesuaikan diri dalam pergaulan.
4)Melakukan perlimpahan (referral) kepada ahli lain di bidangnya.
2.4.7 Melakukan Tindak Lanjut (follow up servise)
2.4.7.1 Tujuan
Untuk mengetahui sejauh mana hasil pemberian bantuan tersebut yang telah diberikan kepada siswa dalam rangka memperbaiki kegiatan belajarnya lebih lanjut.
2.4.7.2 Teknik
Dengan melakukan tes kemajuan belajar atau psikotes atau dengan memberikan wawancara kepada siswa yang bersangkutan tentang kemajuan belajarnya dalam bidang studi tertentu, ditambah lagi dengan melakukan analisis dokumen seperti hasil ulangan, hasil tes. Juga mengadakan observasi (pengamatan) tentang sejauh mana perubahan tingkah laku siswa dalam melakukan kegiatan belajar lebih lanjut.
2.4.7.1 Prosedur
1) Mengetes siswa dalam bidang studi yang semula mengalami hambatan.
2) Mewawancarai siswa tentang sikap dan penderitaannya mengenai kesulitan-kesulitan yang dirasakan.
3) Mewawancarai guru bidang studi yang bersangkutan tentang perubahan yang terjadi pada siswa yang bersangkutan, dan juga melakukan wawancara dengan orang tua atau siswa tentang kemajuan belajarnya di rumah dan seterusnya.
4) Menganalisis tentang informasi dan hasil belajar siswa yang bersangkutan.
5) Melakukan pengamatan (observasi) kegiatan belajar siswa yang bersangkutan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

0 komentar:

Posting Komentar

TULISKAN KOMENTAR DENGAN BAHASA YANG SOPAN :)