Blogger Widgets

Konsep Psikologi



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari manusia selalu dihadapkan berbagai keadaan baik itu masalah, perasaan senang, ketenangan, dll. Manusia juga akan berhadapan dengan banyak orang untuk membantu memenuhi berbagai keperluannya. Maka dari itu, manusia disebut sebagai makhluk sosial yaitu manusia tidak akan bisa melakukan berbagai hal dengan sendiri, dan akan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Misalnya sakit, seseorang yang sedang sakit tentunya membutuhkan orang lain, mungkin seseorang itu terbaring lemah hingga untuk mengambil minum pun tidak mampu maka orang lain pun berperan dalam hal ini.

Dengan dihadapkannya seseorang dengan orang yang lain maka akan menimbulkan berbagai macam interaksi. Misalnya saling tolong – menolong. Mungkin ada sebagian orang berfikir untuk menolong seseorang yang lain, orang tersebut harus mengetahui sifat dari orang yang ditolong terlebih dahulu. Sesuai dengan keadaan tersebut psikologi diperlukan karena berperan penting untuk mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak lepas dari lingkungannya.

Psikologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa atau ilmu jiwa. Namun dalam perkembangannya, psikologi tidak lagi dipandang sebagai ilmu jiwa karena dianggap terlalu abstrak. Sehingga dalam pengertian yang sekarang psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Banyak sekali macam – macam perilaku manusia yang bisa diamati seperti , cara berjalan, cara dia menyatakan perasaan baik cinta, senang, marah dan masih banyak lagi.

B.   Rumusan Masalah
Lingkup pembahasan dalam makalah ini diantaranya :
1.      Bagaimanakah konsep psikologi?
2.      Ada berapa macam – macam psikologi?
3.      Apa saja yang menjadi objek psikologi?
4.      Bagaimana sejarah psikologi ?

C.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah-satu tugas mata kuliah Landasan Psikologi Sosial dan untuk mengetahui penjelasan dari berbagai pokok pembahasan yaitu :
1.       konsep psikologi
2.       macam – macam psikologi
3.       objek psikologi
4.       sejarah psikologi di Indonesia



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Konsep Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Defenisi ini membuat psikologi bergeser dari yang mempelajari jiwa ke penelitian tingkah laku. Ini dapat dilihat dari sejarah psikologi dari awal (dari masa Yunani) sampai masa sekarang. Menurut Drs. Sugiyo,M.Si (Psikologi Sosial, 2006:1-2) menyebutkan bahwa perilaku manusia dapat digolongkan menjadi :
1.      kegiatan motorik (motoric activity) yaitu perilaku yang dinyatakan dalam perbuatan jasmaniah seperti: makan, berjalan, mandi, dan lain-lain.
2.      kegiatan kognitif (cognitive activity) yaitu perilaku yang berhubungan dengan pemahaman, penalaran, pengenalan, dll.
3.      kegiatan konatif(conative activity) yaitu kegiatan yang berhubungan dengan motivasi unutk mencapai tujuan seperti harapan, cita – cita, dll.
4.      kegiatan afektif (affective activity) yaitu kegiatan yang merupakan manifestasi dari penghayatan seperti: marah, sedih, cinta, dll.

Psikologi menyentuh semua aspek kehidupan manusia. Psikologi dipelajari untuk lebih mengenal diri sendiri dan orang lain. Setelah mengenal diri maka dia akan berusaha menyesuaikan dengan orang lain.
B.   Macam – macam Psikologi
1)      Psikologi Teoritis

Psikologi teoritis ialah ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan untuk gejala itu sendiri. Psikologi teoritis ini sendiri masih terbagi menjadi dua
                   yaitu :
-          Psikologi umum
Psikologi umum yaitu ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradap. Menurut Kartini Kartono, psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa pada umumnya, dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih terisolasi, artinya hasil dari penelitian dan eksperimen yang diperoleh dari laboratorium dan ruang studi, serta tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.
-          Psikologi Khusus
        Psikologi khusus yaitu ilmu jiwa yang mempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia. Psikologi khusus dikelompakkan sebagai berikut :
                        a. Psikologi perkembangan atau psikologi genetis
Ilmu ini mempelajari psyche jiwa dan perkembangan kehidupan psikis              manusia normal. Ini dilakukan menurut dua jalan, yaitu
·         Perkembangan dari kehidupan individual
·         Perkembangan kehidupan manusia pada umumnya
b. Psikologi abnormal atau psikologi dari kelompok manusia yang tidak normal
                            Jenis psikologi abnormal yaitu :
·         Psikologi kriminal, yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku menyeleweng dari norma-norma umum serta hukum.
·         Psikopatologi, yaitu psikologi yang mempelajari gejala kejiwaan yang sakit dan pola tingkah laku yang menyimpang dari pola-pola normal sebagai akibat dari faktor keturunan.
·         Patologi sosial, yaitu cabang psikologi yang mempelajari gangguan-gangguan kejiwaan dan tingkah laku yang menyimpang sebagai akibat dari faktor millieu, lingkungan sosial dan budaya.
c. Psikologi kelompok
                            Jenis psikologi kelompok yaitu :
·                       Psikologi yang mempelajari kelompok-kelompok sosial tertentu.
·                       Psikologi yang mempelajari kelompok-kelompok biologis
·                      Psikologi yang mempelajari kelompok-kelompok historis dan    ethnologis
d. Psikologi watak dan type-type, yang termasuk dari psikologi ini adalah;    ajaran temperamen, karakterologi, dan teori kepribadian.

e. Psikologi kelompok dalam situasi khusus, dikelompokkan menjadi; psikologi perang, psikologi masa damai, dan psikologi masa.

f. Psikologi hewan, yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku dan peri    kehidupan hewan.

g. Parapsikologi, yaitu psikologi yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan yang ada di luar bidang psikologi biasa atau psikologi umum.
Objek dari parapsikologi ialah :
·         Gejala occult, mempelajari roh-roh dan hal yang gaib.
·         Neccomanti, yaitu mengadakan ramalan-ramalan dan tanya jawab dengan jalan memanggil roh-roh orang yang telah meninggal dunia.
·         Spiritisme, yaitu kepercayaan atas adanya dunia roh di alam Barzah dari roh-roh dan keajaiban yang diperlihatkan oleh roh-roh.
·         Telepati, yaitu kesatuan roh atau tunggal roh serta tunggal rasa antara beberapa individu dalam suatu jarak ruang tanpa memakai alat-alat indriawi yang dapat diamati.
·         Clairvoyance, yaitu kemampuan mengetahui kejadian-kejadian tertentu sebelum peristiwa tersebut benar-benar berlangsung.
·         Telekinese, yaitu mengenal bergeraknya benda-benda tertentu disebabkan oleh kekuatan-kekuatan gaib.
2)      Psikologi Terapan
Ialah ilmu jiwa yang memplajari segala sesuatu tentang jiwa seseorang untuk digunakan dalam praktek.
Adapun yang termasuk dalam kategori ’’psikologi praktis’’ antara lain ialah :
1.      Psikologi Teknik, yaitu psikologi yang diterapkan dibidang teknologi industri, perusahaan-perusahaan perdagangan serta macam-macam profesi.
2.      Psikologi Pacdagogis, yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktifis-aktifis manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.
3.      Psikologi Pastoral, yaitu psikologi yang mempelajari cara memimpin pengikut sesuatu agama serta menyaksikan pengikutnya kepada ajaran-ajaran agamanya.
4.      Psikologi Kriminal, yaitu psikologi yang diterapkan pada proses pengadilan.
5.      Psikologi Medis, yaitu psikologi yang diterapkan di bidang kedokteran, guna mempercepat kesembuhan para pasien.

  1. Objek Sosiologi
Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
1.             Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.

2.             Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris, yang dapat diobservasi untuk memprediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.

  1. Sejarah Psikologi

Dilihat dari sejarah, psikologi sudah berkembang sejak berabad-abad yang lalu bahkan sebelum masehi (Zaman Yunani) sampai sekarang. Ini dilihat dari sejarah bahwa psikologi yang dimaksud adalah pembahasan tentang jiwa manusia. Bahkan di dalam kitab setiap agama kita akan mendapati istilah psikologi (jiwa). Sehingga sejarah psikologi bisa dilihat dari sudut ini pula. Tetapi sekarang, kita akan membahas sejarah psikologi dengan membahas pembabakan sejarahnya sesuai dengan perkembangan ilmu zaman itu. Sebagai catatan bahwa ilmu psikologi modern tidak bisa dipisahkan dengan sejarahnya di Filsafat. Sebagian ahli berpendapat bahwa psikologi berkembang dari ilmu filsafat yang memisahkan diri sebagai ilmu mandiri.


-          Masa Yunani
Pendekatan dan orientasi filsafat masa Yunani yang terarah pada eksplorasi alam, empirical observations, ditandai dengan kemajuan di bidang astronomi dan matematika, meletakkan dasar ciri natural science pada psikologi, yaitu objective, experimentation and observation, the real activity of living organism.
-           Masa Pra Yunani Kuno
 tahap intelektual masih primitive, yaitu theological/animism  pada dewa-dewa atau spiritual power. Contoh : Mesir
Manusia adalah pihak yang lemah. Perilaku ditentukan oleh kekuatan para spirit, maka tugas utama manusia adalah menjaga hubungan baik dengan mereka dengan cara menjunjung tinggi otoritas para spirit.
Sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399 SM) telah berkembang filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan “jiwaraga”.
Kejayaan masa Yunani ditandai oleh pemikiran dari tiga filsuf besar: Socrates, Plato, Aristoteles; walau masih dipengaruhi pemikiran-pemikiran masa sebelumnya (masa Yunani Kuno).
-          Masa Abad Pertengahan
a. Akhir Hellenistic
Pendekatan natural science dari Aristoteles disebarkan oleh muridnya, Alexander the Great melalui ekspansi militer sampai ke daerah Timur. Bersamaan dengan itu mulai juga masuk pandangan belahan dunia Timur ke Barat, terutama Persia, India, dan Mesir. Dengan runtuhnya kekuasaan Alexander the Great, pengaruh timur ini semakin kuat, ditandai dengan menguatnya pandangan spiritualitas menggantikan naturalisme.

b. Masa Romawi
Konteks sosial :
·         Pemerintahan kekaisaran romawi yang mendunia dengan tertib administrasi kependudukan yang kuat serta jaminan akan ketentraman sosial. 
·         Pemikiran tentang manusia dan alam menjadi lebih pragmatis, spesifik dan spesialis. Bangsa Romawi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan yang teknikal dan aplikatif, seluruhnya diarahkan untuk memperkuat dominasi kekaisaran Romawi. 
·         Ide-ide dan pemikiran tentang manusia berkembang subur, bahkan juga ide-ide ketuhanan
Pengaruh bagi perkembangan pemikiran tentang manusia:
·         Filsafat yang berkembang memiliki konteks yang lebih terbatas dan spesifik, serta tampak dalam bentuk yang nyata, misalnya ritual religi masyarakat Romawi. 
-          Masa Reinesans
Masa Renaisans adalah peralihan masa, dimana pengetahuan bersifat doktrinal di bawah pengaruh gereja berubah ke masa peran nalar. Semangat pencerahan semakin tampak nyata dalam perkembangan science dan filsafat melalui menguatnya peran nalar (reason) dalam segala bidang. Munculnya diskusi tentang. “knowledge” yang menyebabkan perkembangan ilmu dan metode ilmiah yang maju dengan pesat. Penekanan pada fakta-fakta yang nyata daripada pemikiran yang abstrak.



-          Akhir Abad ke-19
Pada akhir abad 19, dengan perkembangan natural science dan metode ilmiah secara mapan sebagaimana diuraikan di bagian sebelumnya, konteks intelektual Eropa sudah siap untuk menerima psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan formal. 
Tanah kelahiran psikologi adalah Jerman. Oleh karenanya munculnya psikologi tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial Jerman dan orientasi intelektual Wilhelm Wundt, orang pertama yang memproklamirkan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu.
-          Wajah Psikologi memasuki abad ke-20
Memasuki abad ke-20, psikologi berkembang dalam berbagai school of thought. Kalau Wundt meletakkan dasar bagi psikologi dengan pandangan strukturalisme, maka selanjutnya berbagai aliran utama yang muncul adalah sebagai berikut.
·         Fungsionalisme 
mempelajari fungsi dan kegunaan jiwa. Metode yang digunakan eksperimen dan observasi tingkah laku, ingin mengetahui mengapa dan untuk apa suatu tingkah laku terjadi. Jiwa seseorang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk penyesuaian diri. Tokoh: William James.
·         Behaviorisme 
 mempelajari tingkah laku nyata, terbuka dan dapat diukur secara obyektif, tidak perlu menggunakan metode introspeksi. Tokoh: J.B. Watson


·         Psikoanalisa 
untuk mengetahui gejala jiwa dibutuhkan analisis sampai kepada ketidaksadarannya yang tertutup oleh alam kesadarannya.
·         Psikologi Gestalt 
muncul sebagai reaksi psikologi elemen. Gestalt = totalitas, keseluruhan tidak sekedar unsur-unsur atau bagian dari totalitas yang secara sendiri-sendiri tidak memiliki arti apa-apa. Tokoh: Von Ehrenfels, Wertheimer.
·         Psikologi Humanistik
disebut sebagai yang mengembalikan hakikat psikologi sebagai ilmu tentang manusia.
-          Psikologi di Indonesia
Lahirnya Pendidikan Psikologi di Indonesia diawali oleh pidato ilmiah Prof. Dr. Slamet Iman Santoso dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Indonesia pada Dies Natalis Universitas Indonesia pada tahun 1952 di Fakultas Pengetahuan Teknik UI di Bandung (sekarang ITB). Dalam pidato tersebut, beliau antara lain mengemukakan penggunaan pemeriksaan psikologis untuk mendeteksi the right man on the right place,dan menghindari the right man on the wrong place, the wrong man on the right place, serta the wrong man on the wrong place.
Prof. Dr. Slamet Iman Santoso adalah seorang ahli penyakit syaraf dan jiwa,yang menyadari bahwa tidak semua masalah kejiwaan dapat diselesaikan psikiatri, sehingga muncul niat untuk mendirikan Fakultas Psikologi di Indonesia sehingga kemudian dia dikenal sebagai Bapak Psikologi Indonesia. Latar belakang pendidikannya adalah Europeesche Lagere School (ELS), Hollandsch Inlandsche School (HIS (1912-1920) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO (1920-1923). Kemudian melanjut ke MAS-B, Yogyakarta (1923-1926); Indische Arts, Stovia (1926-1932); dan Geneeskunde School of Arts, Batavia Sentrum (1932-1934).
Sebagai kelanjutan dari pidato Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, di lingkungan Kementerian Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudajaan (disingkat Kementerian PP&K), pada tanggal 3 Maret 1953 diselenggarakan Kursus Asisten Psikologi, yang diketuai oleh Prof. Dr. Slamet Iman Santoso. Tak lama setelah itu, masih dalam lingkungan Kementerian PP&K, didirikan Lembaga Psikologi, yang kemudian berubah statusnya menjadi Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi yang secara langsung berada di bawah pimpinan Universitas Indonesia.
Pada tahun 1955, Pendidikan Psikologi Asisten Psikologi diubah statusnya menjadi Pendidikan Sarjana Psikologi, yang secara administratif berada di bawah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dalam SK Menteri Pendidikan, Pengadjaran & Kebudajaan Republik Indonesia No. 108049/U.U. dinyatakan bahwa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dimulai tanggal 1 Djuli 1960. Dengan demikian, tahun 1960 merupakan tahun kelahiran Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dengan Dekan pertamanya Prof. Dr. Slamet Iman Santoso.
Kemudian pada 11 Juli 1958 didirikan organisasi profesi psikologi di Indonesia, didirikan di Jakata dengan nama Ikatan Sarjana Psikologi ( ISPsi ). . Sejalan dengan perubahan sistim pendidikan tinggi di Indonesia, melalui Kongres Luar Biasa pada tahun 1998 di Jakarta, organisasi ini mengubah nama menjadi Himpunan Psikologi Indonesia ( HIMPSI ).
Sebagai organisasi profesi, Himpsi merupakan wadah berhimpunnya profesional Psikologi (Sarjana Psikologi, Magister Psikologi, Doktor Psikologi dan Psikolog). Sejak tahun 2003, lulusan program pendidikan profesi psikologi sudah setara dengan jenjang Magister. Misi utama Himpsi adalah pengembangan keilmuan dan profesi psikologi di Indonesia.
Pada tanggal 22 Oktober 200 di Bandung, HIMPSI melakukan kongres, Kongres VII HIMPSI sehingga terbentuklah Kode Etik Psikologi Indonesia.
Awal munculnya Psikologi di Indonesia adalah sebagai bagian dari ilmu kedokteran dan Psikotes, tetapi kemudian berkembang pesat serta menjadi kebutuhan masyarakat di berbagai sektor seperti pendidikan, sosial, dan olahraga. Di tahun 1960-an hanya ada empat fakultas psikologi yaitu di UI, UGM, UNPAD, Maranatha.Sekarang sudah ada lebih dari 40 fakultas psikologi di Indonesia baik negeri maupun swasta.





BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dahulu psikologi mempelajari mind (pikiran) tetapi lama-lama kata mind berubah menjadi behavior (tingkah laku). Ini karena kata mind bersifat abstrak jadi sukar untuk dipelajari. Sedangkan apabila mempelajari tingkah laku manusia lebih mudah karena dapat diamati dengan menggunakan indra kita. Perilaku dapat digolongkan menjadi 4 macam yaitu :
1.    Kegiatan motorik
2.    kegiatan kognatif
3.    kegiatan konotif
4.    kegiatan afektif
Psikologi dapat dibedakan menjadi psikologi teoritis dan psikologi terapan.. Psikologi teoritis itu sendiri masih dibagi menjadi dua yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. Objek psikologi dibagi menjadi dua yaitu: objek formal dan objek material.
Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.


B.   Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semuanya. Apabila dalam penulisan makalah ini ada kesalahan, kami atas nama penulis memohon untuk memberikan kritik, saran dan masukannya untuk membangun agar menuju kesempurnaan.





DAFTAR PUSTAKA



Jika ingin mendownload materi di atas maka klik disini

0 komentar:

Posting Komentar

TULISKAN KOMENTAR DENGAN BAHASA YANG SOPAN :)